Search

22 Agustus 2009

Tips Sehat di Bulan Puasa

Tips Sehat di Bulan Puasa

Bulan Ramadhan kembali tiba. Banyak sudah bukti ilmiah yang menyebutkan tentang manfaat puasa. Jadi, inilah saat yang tepat bagi Anda yang ingin mendapatkan pahala sekaligus tubuh sehat.

Selama bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk berpuasa sejak matahari terbit hingga terbenam selama satu bulan penuh. Sebelumnya, seringkali kita tergoda mengikuti hawa nafsu, termasuk soal makan. Segala macam makanan kita santap tanpa mempedulikan kebutuhan gizi yang seimbang untuk tubuh. Akibatnya, lemak tubuh semakin bertambah, apalagi tanpa diimbangi dengan olahraga yang mampu membakar lemak. Semakin banyak timbunan lemak bisa meningkatkan resiko terkena diabetes, hipertensi dan stroke.

Sayangnya, hal ini diikuti oleh pemahaman yang salah di masyarakat. Bahwa puasa menyehatkan, karena mampu menurunkan berat badan. Selama ini ada persepsi bahwa jika berat badannya turun, maka lemak ikut turun. Padahal, penurunan berat badan secara drastis justru bisa memicu terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan dalam tubuh.

Tidak sedikit pula orang yang beralasan bahwa puasa membuat tubuh lamas karena kurang makan sehingga berakibat terhadap menurunnya produktivitas kerja sehari-hari. Dengan alasan tersebut, kemudian timbul perilaku tidak sehat yang dilakukan tanpa sadar dan menjadi kebiasaan selama berpuasa.

Agar tidak lemas, akhirnya timbul kebiasaan makan sahur yang banyak dilanjutkan dengan makan berlebihan saat berbuka, kurangnya mengonsumsi buah-buahan dan sayuran, tidur seharian sampai tidak berolahraga. Akibatnya, tanpa disadari berat
badan terus meningkat dan kondisi tubuh menjadi kurang fit.

Sesungguhnya, puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan, karena overnutrisi dapat mengakibatkan kegemukan yang bisa menimbulkan penyakit degeneratif, seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis, dan lain-lain.

Menurut Dr. Antonia A. Lukito, Sp.JP-FIHA, staf kardiologi dari Rumah Sakit Siloam Gleaneagles, selama berpuasa, tentu ritme sistem kerja organ pencernaan akan berubah. Jadi, bagi orang yang beresiko tinggi terhadap penyakit tersebut, inilah saat yang tepat untuk memberikan kesempatan organ pencernaan untuk beristirahat. Biasanya kita menikmati makanan secara babas selama 24 jam, tentu akan terbatas menjadi dua kali sehari dengan intensitas lebih banyak di malam hari.

Momen bulan puasa inilah saat yang tepat untuk membentuk tubuh sehat. Salah satunya dengan mengatur pola makan. Menu makanan juga harus diperhatikan. Karena waktu makan selama menjalankan puasa hanya dua kali dalam sehari, maka menu makanan saat sahur dan buka puasa harus memenuhi kebutuhan asupan nutrisi dalam satu hari.

Kendati hanya makan sebanyak dua kali, saat sahur dan buka puasa, jumlah kalori, karbohidrat, dan asupan gizi lainnya harus tetap sama dengan saat kita tidak berpuasa. Fungsi zat gizi dalam tubuh adalah sebagai sumber energi (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein) terutama untuk tumbuh kembang serta mengganti sel yang rusak dan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral).

Salah satu manfaat puasa adalah kesempatan untuk pengistirahatan sel-sel tubuh. Hal itu bisa optimal dilakukan asalkan pengaturan makan selama berpuasa dilakukan dengan benar. Dokter Antonia memberi contoh kebiasaan keliru yang sering dilakukan saat berpuasa. Salah satunya, adalah teori "balas dendam" dengan mengonsumsi makanan sebanyak-banyaknya saat berbuka puasa. "Sebaiknya, menu yang dihidangkan saat menjelang berbuka tidak berlebihan, atau sama seperti biasanya,” katanya.

Agar selama berpuasa tidak lemas lantaran kadar glukosa darah turun, konsumsi gula hendaknya diperbanyak. Karena kadar gula darah dalam tubuh turun secara drastis sehingga saat berbuka, dibutuhkan salah satu penghasil kalori yang cepat antara lain gula. Menurut dokter Antonia, memang saat lapar tubuh secara otomatis menginginkan makanan yang rasanya manis. Sehingga seringkali saat berbuka disarankan makan atau minum yang rasanya manis.

Namun, dokter yang juga mengajar di Universitas Pelita Harapan ini mengingatkan, jangan memilih makanan atau minuman yang manisnya berasal dari gula putih atau gula jawa, termasuk sirup. Karena ketiga jenis bahan ini kadar glukosanya terlalu tinggi, selain itu cepat pula turun. Sebaiknya mengkonsumsi sumber gula yang naiknya perlahan, diserap tubuh pelan-pelan, tetapi tidak cepat turun. Ini bisa diperoleh dari bahan makanan dengan karbohidrat kompleks atau yang mengandung serat, yaitu buah dan sayuran. Alangkah baiknya, sumber makanan manis berasal dari buah-buahan.

Jadi sebaiknya, hindari pola berbuka dengan makanan manis yang mengandung gula tinggi. Sebab, insulin akan dipaksa keluar. Jika hal ini terus di lakukan, justru akan memperlemah pankreas sehingga bisa terkena diabetes.

Selain itu, pada saat sahur, menu makanan harus memenuhi 40 persen dari total porsi sehari. Karena itu, makanan yang dikonsumsi harus lengkap, gizi seimbang, serta mengandung karbohidrat, protein, dan lemak, disertai minum air sebanyak tiga gelas. Menjelang imsak, kita sebaiknya makan lagi berupa makanan ringan yang mengandung karbohidrat dan serat.

Hampir selama bulan puasa iklan suplemen gencar ditayangkan. Nah, bila langkah ini dilaksanakan dengan tepat, tentu selama puasa kita tidak memerlukan lagi suplemen. Bangunlah motivasi bahwa puasa menjadi salah satu momen untuk mengembalikan kesehatan tubuh. Untuk dapat merasakan perbedaannya, cobalah Anda lakukan cek darah sebelum dan setelah bulan puasa. Bila dilakukan dengan baik dan benar, puasa dapat menjadi salah satu terapi yang efektif sekaligus murah.

Tips Selama Bulan Puasa

* Selalu konsumsi makanan bergizi baik saat sahur ataupun berbuka, meski dengan menu sederhana, yang penting mengandung lima unsur gizi iengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

* Agar Anda mampu menahan rasa lapar, perbanyak jenis makanan berserat yang banyak terdapat dalam sayur dan buah. Tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna makanan yang banyak mengandung serat.

* Upayakan banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

* Usai sahur jangan langsung tidur, karena tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan.

* Saat berbuka, jangan langsung minum air dingin atau es. Sebaliknya, biasakan berbuka dengan minuman yang hangat. Perut kosong bisa menjadi kembung, bila Anda langsung berbuka puasa dengan air dingin, karena asam lambung dalam tubuh akan terbentuk semakin banyak.

* Jangan langsung makan 'besar' saat berbuka, agar lambung tidak kaget. Sehingga kerja lambung tidak terlampau berat karena lambung membutuhkan ruangan kosong untuk mencerna makanan. Kunyah makanan dengan baik untuk meringankan kerja pencernaan.

Manfaat Puasa bagi Tubuh, Antara Lain:

• Menurunkan kolesterol dan trigliserida tinggi
• Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas (kegemukan)
• Mengurangi resiko kencing manis (diabetes mellitus) tipe II
• Menurunkan tekanan darah tinggi
• Mencegah pengerasan pembuluh darah
• Mencegah gangguan jantung dan stroke
• Meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma.

Mendobrak Asumsi Puasa

Dulu, puasa identik dengan menurunnya tenaga. Kini, orang yang berpuasa bisa punya cara baru agar tetap bertenaga selama puasa. Terobosan ini dipelopori oleh sebuah produk makanan penguat jantung.

Jika mengawali sahur dengan mengonsumsi makanan instan ini, Anda bisa melewati puasa tanpa harus kekurangan tenaga. Selain menjamin kesehatan jantung, produk ini juga menjamin pelepasan glukosa secara perlahan. Pelepasan yang perlahan ini membuat tubuh menjadi tetap berenergi, dan kenyang lebih lama.

Jadi, anggapan umum mengenai lesu saat berpuasa kini harus dipertanyakan lagi. Sebab, makanan yang terbuat dari gandum ini telah memberikan alternatif baru, mendobrak asumsi tradisional mengenai lapar dan tidak bertenaga selama puasa.

Sumber: Male Emporium - CBN

Dasar-Dasar HTML - Bagian 4 - SejutaBlog

Dasar-Dasar HTML - Bagian 4 - SejutaBlog

Shared via AddThis

Mengatasi Anak Sulit Makan

Mengatasi Anak Sulit Makan

Sumber : mediaindonesia.com

SAAT ada sebagian anak mengalami kegemukan, ada sebagian lagi yang terlalu kurus bahkan cenderung kekurangan gizi. Penyebab kekurusan pada anak beragam. Di antaranya adalah anak sulit makan.

Data menunjukkan sebagian anak-anak di Indonesia masih banyak yang kekurangan nutrisi dengan alasan sulit makan. Penelitian pada anak prasekolah usia 4-6 tahun di Jakarta menunjukkan 33,6% anak mengalami kesulitan makan, 44,5% menderita malnutrisi ringan, dan 79,2% anak menderita malnutrisi sedang.

Anak yang sulit makan perlu ditangani secara tepat. Anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang memerlukan asupan nutrisi yang cukup. Ditambah lagi, pemenuhan nutrisi yang optimal akan menghasilkan anak dengan kecerdasan tinggi.

''Karena itu, orang tua harus menanamkan sikap cinta makan sehat kepada anak sejak dini. Jika anak sudah telanjur sulit makan, orang tua juga harus mencari akar masalahnya dan kembali mendidik anak untuk mencintai makanan,'' ujar spesialis anak Nita Ratna Dewanti dari Rumah Sakit Internasional Bintaro dalam seminar bertema Kiat mengatasi sulit makan pada si kecil di Tangerang, beberapa waktu lalu.

Menurut Nita anak dikatakan sulit makan jika tidak mampu mengonsumsi makanan yang diberikan secara alamiah dengan mulut terbuka secara sukarela atau anak yang hanya mampu menghabiskan kurang dari 2/3 dari jumlah makanan sehingga kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi.

''Kesulitan makan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk faktor organik, nutrisi, dan psikologis,'' kata Nita.

Bagaimana cara membuat anak mencintai makanan? Untuk anak yang baru mulai mengenal makanan pendamping, terang Nita, ada baiknya mulai mengenalkan makanan satu per satu dimulai dengan buahan-buahan, biskuit susu, nasi tim, hingga akhirnya siap makan padat sepenuhnya saat menginjak usia satu tahun. Pastikan tidak memberikan makanan beragam sekaligus. "Hal ini juga bermanfaat untuk mendeteksi anak alergi terhadap suatu makanan tertentu."

Selain itu, terang dia, orang tua harus melihat alasan anak sulit makan. Mungkin saja anak menderita sariawan sehingga merasa sakit saat makan. Jika tetap memaksa anak makan dalam kondisi itu, terang dia, hal tersebut akan memicu perilaku sulit makan pada anak.

Hal senada juga diungkapkan psikolog anak dra Niniek A Bawani. Dari segi psikologis, terang dia, anak bisa mengalami trauma, baik karena sariawan, sakit gigi, atau amandel. Rasa perih saat makanan masuk mulut akan membuat anak membuat persepsi sendiri bahwa makanan merupakan penyebab dari rasa sakit tersebut. "Dalam kondisi ini, pastikan jangan memaksa dan menjejali makanan ke mulut anak." Biarkan anak makan 1-2 sendok saja. Jika jumlah makanan sedikit, terang dia, rasa sakitnya juga lebih ringan.

Selain itu, terang Bawani, hindari porsi makan yang terlalu banyak. Jumlah terlalu banyak akan membuat anak merasa mual. "Akibatnya anak akan berpikir makan merupakan penyebab rasa mual." Pastikan pula anak mendapatkan porsi makan sesuai dengan usianya. Kebutuhan kalori anak yang berusia lebih muda berbeda dengan anak yang lebih tua.

Selanjutnya, pastikan anak mendapatkan pujian saat dia menghabiskan makanannya. Jika orang tua hanya ribut saat dia tidak mau makan, anak akan menjadikan itu sebagai cara mendapatkan perhatian. Di samping itu, pastikan anak terbiasa makan dengan frekuensi teratur dan tidak memilih-milih makanan. "Tidak hanya karena menunya yang disukai maka anak bisa makan sampai lima kali sehari."

Karena itu, terang Bawani, adalah tugas orang tua untuk memberikan pendidikan makan yang tepat sejak dini. Orang tua harus memberi contoh dengan menikmati semua variasi makanan dengan semangat. Anak, terang dia, akan cenderung meniru apa yang dilakukan orang tuanya.

Bagaimana dengan makan sambil berkeliling? Bawani menyarankan untuk menghindari hal itu. "Anak harus diajarkan untuk makan di tempat makan sejak kecil." Makan sambil berkeliling ke taman atau sambil menonton, terang dia, akan membuat anak tidak fokus pada makanannya.

Anak, menurut dia, bisa juga dilibatkan dalam proses pembuatan dan penyajian makanan. Dengan begitu, anak akan lebih tertarik untuk mencoba. Jika tetap sulit makan? Ada baiknya orang tua mengambil makanan tersebut dan memakannya dengan ekspresi yang benar-benar menggambarkan makanan itu enak. Dengan begitu, anak juga akan percaya. Dan setiap ada waktu, pastikan meluangkan waktu untuk makan bersama. Anak, menurut Bawani, akan lebih suka jika ditemani.

Yang tidak kalah pentingnya, terang Bawani, ciptakan suasana makan yang nyaman dan tunjukkan kepada anak bahwa makan itu menyenangkan.

9 Pilihan Snack Sehat Harian

9 Pilihan Snack Sehat Harian

Sumber : mediaindonesia.com

gettyimages

MAKAN empat hingga lima porsi kecil setiap hari bisa mencegah keranjingan makanan dan badan tetap sehat. Tetapi pilihlah jenis makanan yang seimbang dan dengan jumlah sesuai keperluan tubuh. Cobalah batasi 100-200 kalori saja untuk porsi snack.

Untuk membantu Anda menemukan snack yang tepat, berikut 10 jenis snack sehat menurut American Dietetic Association. Snack ini tidak hanya akan memuaskan selera lidah Anda tetapi juga menambah asupan nutrisi.

1. Bagel

Satu bagel yang telah diperkaya dengan berbagai nutrisi mengandung 2 miligram besi (setara dengan 11% dari anjuran harian). Selain itu, bagel ini kaya akan vitamin B seperti niacin, riboflamin, dan thiamin. Tapi, ada baiknya menghindari topping krim keju yang kaya lemak. Jika harus memakai topping, lebih baik menggunakan cottage cheese atau part-skim ricotta. Nutrisi di dalamnya membuat bagel lebih mengenyangkan dibandingkan croissant. Dan jika tidak ditambah dengan topping seperti krim keju, mentega atau jelli, kalorinya hanya sekitar 200.

2. Pisang

Pisang kaya akan kalium dan vitamin B6. Sebuah pisang ukuran sedang mengandung 400 miligram kalium (11% dari asupan harian), 0.7 miligram vitamin B6 (35% dari anjuran asupan harian), 4 gram serat dan 110 kalori. Pisang juga kaya karbohidrat yang diperlukan tubuh sebagai sumber energi. Selain itu, pisang juga mudah dicerna.

3. Bran Muffin

Munffin merupakan cara enak dan mudah menambah asupan serat. 1,5 ons muffin mengandung 3 gram serat. Selain itu juga mengandung 1.8 miligram besi, sekitar 10% dari anjuran dosis harian.

4. Brokoli

Dengan mengonsumsi 1/2 cangkir brokoli mentah yang telah dipotong-potong, Anda sudah mendapatkan setengah dari anjuran dosis harian vitamin C (41 miligram). Sayur kaya nutrisi ini juga menawarkan folat dan sejumlah vitamin. Di samping itu, brokoli juga mengandung jumlah kalsium yang setara dengan kalsium susu. Karena itu, sangat cocok untuk Anda yang menderita osteoporosis atau kekurangan kalsium.

5. Blewah

Buah satu ini merupakan sumber yang kaya vitamin C. Satu cangkir blewah mengandung 68 miligram vitamin C, atau lebih dari 100% nilai harian.

6. Wortel

Anda bisa memenuhi kebutuhan vitamin untuk sepanjang hari dengan mengonsumsi satu wortel ukuran sedang. Satu wortel saja mengandung 17.158 internasional unit (IU) vitamin A. Jumlah ini hampir setara dengan 3 1/2 kali nilai harian.

7. String cheese

Jenis keju mozzarella yang rendah lemak ini mengandung 250 miligram kalsium per 1 1/2 takar. Jumlah ini setara dengan 25% nilai anjuran harian.

8. Tuna

3 Ons tuna kalengan mengandung 2 microgram vitamin B12, sekitar 32% dari nilai anjuran harian.

9. Yogurt

Yogurt merupakan sumber kalsium lainnya. Satu cangkir yogurt mengandung 415 miligram kalsium, setara dengan 42% anjuran harian. Tapi,pastikan memilih jenis yang tanpa lemak atau rendah lemak.

Dampak Kebiasaan Hisap Jempol

Dampak Kebiasaan Hisap Jempol

"Kebiasaan Hisap Jempol si Buah Hati dan Dampaknya terhadap Gigi"

Oleh : drg. Martha Mozartha

Orang tua yang memiliki anak batita atau balita sering kali bertanya-tanya apakah kebiasaan menghisap jari adalah hal yang normal pada anak, dan terkadang bingung bagaimana cara menghentikannya, atau dibiarkan saja hingga berhenti dengan sendirinya seiring anak beranjak besar.

Anak menghisap suatu benda tertentu karena gerakan menghisap adalah salah satu refleks alami bayi. Saat ia bertambah usia, si anak mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan tersendiri saat ia menghisap sesuatu, bisa jempol, jari, lengan, bibir, dot, atau benda lain. Efek menenangkan ini cukup dahsyat rupanya, hingga banyak bayi yang terbiasa menghisap jari terlebih dulu untuk bisa terlelap. Anak juga menghisap untuk mencari kenyamanan saat ia sedang lapar, rewel, takut, atau bosan. Sedikit demi sedikit, kebiasaan menghisap ini akan ditinggalkan oleh si anak, dan umumnya sudah berhenti sama sekali saat anak berusia lebih dari 3 tahun.

Apa masalah yang dapat ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jempol ini?

Menghisap jempol adalah salah satu dari kebiasaan anak yang dapat menyebabkan maloklusi (gigi dan rahang dalam posisi yang tidak normal), kalau hal ini dibiarkan terus hingga anak melewati masa batita. Gigi anak dapat menjadi maju, atau dapat terjadi juga open bite yaitu saat rahang dikatupkan gigi belakang atas dan bawah sudah berkontak namun gigi depan atas dan bawah tetap terbuka.

Gmbr. Anak yang memiliki kebiasaan menghisap jari, terjadi open bite di mana gigi belakang terlihat sudah berkontak namun gigitan gigi depan terbuka, dan lidah terjulur ke depan.

Bahkan terkadang hingga menyebabkan perubahan bentuk langit-langit mulut karena tekanan jempol di daerah tersebut.


Rahang normal idealnya berbentuk U, lebar, dan tidak terlalu dalam, seperti pada gambar di sebelah ini. Bentuk rahang seperti ini didapati pada orang dewasa yang saat kanak-kanak diberi ASI.








Sebaliknya, rahang berbentuk V, sempit, dan dalam seperti pada gambar di sebelah ini umumnya didapat pada orang dewasa yang dulunya diberi susu botol atau terbiasa menghisap jempol.





Kondisi ini juga mencetuskan masalah bicara pada anak, misalnya anak tidak dapat mengucapkan huruf T dan D dengan benar, atau menjulurkan lidah keluar saat bicara atau mengucapkan huruf tertentu.

Umumnya maloklusi tersebut dapat baik dengan sendirinya, bila anak menghentikan kebiasaannya menghisap jari. Namun bila kebiasaan ini berlanjut lebih lama, maka besar kemungkinan di kemudian hari akan diperlukan perawatan orthodontik untuk memperbaiki masalah gigi yang ada.

Kapan kebiasaan menghisap jari mulai menimbulkan masalah?

Anak yang masih memiliki kebiasaan menghisap jari setelah ia berumur 4 tahun dengan intensitas atau frekuensi tinggi cukup beresiko tinggi untuk mengalami masalah gigi atau masalah bicara saat ia dewasa. Ada tiga hal yang paling menentukan tingkat keparahan masalah gigi dan mulut yang ditimbulkan oleh kebiasaan menghisap jari ini, yaitu intensitas, frekuensi dan durasi penghisapan. Tekanan dan posisi jari saat menghisap juga turut mempengaruhi. Menghisap dot juga dapat memberi efek yang sama seperti menghisap jempol, namun sering kali kebiasaan menghisap dot lebih mudah untuk dihentikan.


Gambar : Ilustrasi anak yang memiliki kebiasaan menghisap jempol. Perhatikan jempol yang menghadap ke langit-langit, saat anak melakukan gerakan menghisap jempol tersebut akan memberi tekanan ke arah atas dan gigi depan, dan bagian bawah jempol akan menekan lidah sehingga mendoron gigi bawah dan bibir sedangkan dagu terdesak ke dalam. Akibatnya anak dapat memiliki profil muka yang cembung akibat gigi depan yang maju.

Anak yang terbiasa menghisap jempol atau menghisap dot umumnya lebih besar kemungkinan untuk memiliki wajah yang kurang proporsional saat remaja hingga dewasa, dibandingkan dengan anak yang diberi ASI dalam periode waktu yang cukup lama dan tidak pernah memiliki kebiasaan menghisap jari atau dot.

5 KEBIASAAN BURUK AYAH DAN IBU

5 KEBIASAAN BURUK AYAH DAN IBU

Siapa bilang jadi orangtua tak pernah bersalah dalam mendidik dan merawat anak? Sebagai Ayah dan Ibu, Anda berdua tentu pernah secara tak sengaja memperlihatkan kebiasaan buruk di depan Si Kecil, kan?

Setiap orangtua tentu selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Apakah dengan membuat Si Kecil tetap sibuk beraktivitas, atau memberi kebebasan memilih kepadanya. Yang jelas, orangtua selalu merasa, membahagiakan anak adalah tugas utama mereka. Nah, berikut ini 5 kesalahan yang sering dilakukan orangtua dan cara mengatasinya!

1. Terlalu Banyak Negosiasi
Banyak orangtua merasa sudah bersikap adil dan demokratis ketika bertanya kepada anak-anaknya tentang segala hal. Mulai dari soal pakaian yang ingin dikenakan, sampai soal menu untuk makan malam. Ini merupakan kebiasaan, terutama bagi orangtua yang bekerja, karena merasa bersalah karena tak ada di rumah.

Tetapi yang mengejutkan para ibu dan ayah, anak-anak sebenarnya ingin diberitahu mengenai apa yang harus dilakukan, dan justru jadi takut berpendapat bila terus ditanyai. Jika orangtua harus mengambil keputusan, banyak dari mereka melakukan kesalahan dengan mencoba memberi banyak alasan, sementara anak-anak akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menguasai orangtuanya.

Begitu sudah menetapkan keputusan, beri penjelasan singkat. Lakukan kontak mata dan sampaikan pernyataan dengan jelas, di dalam 30 kata atau kurang, mengapa aturannya harus begitu. Kesalahan lainnya adalah pada saat orangtua menyampaikan permintaan yang terdengar seperti pilihan.

Jika ingin anak mandi tetapi ucapan terdengar seperti pertanyaan, anak akan memanfaatkannya dengan mengatakan "tidak". Kita tidak perlu merasa bersalah jika harus menyuruh anak mandi, karena itu sudah menjadi bagian dari tugas sebagai orangtua.

2. Tak Pernah Membiarkan Anak Merasa Bosan
Seberapa sering, sih, Si Kecil merengek, "Saya bosan, saya bosan!" dan Anda merasa seolah-oleh ini salah Anda? Banyak para ibu dan ayah merasa gagal jika tidak bisa menstimulasi anak-anaknya.

Zaman sekarang, banyak orangtua sering merasakan kebutuhan untuk mengelola kehidupan anak-anaknya di setiap hal. Dan kini, anak-anak lebih banyak berada di dalam rumah daripada bermain di luar, dan orangtua merasa bertanggung jawab untuk membuat Si Kecil makin sibuk.

Padahal, anak-anak perlu merasa sedikit bosan. Dengan begitu, akan mengajarkan kepada mereka untuk mampu berpikir kreatif dengan waktu yang dimiliki, serta belajar bahwa kehidupan tak selalu menyenangkan.

Anda pun perlu mengingat, "Saya bosan!" kadang-kadang bisa berarti lain. Sering kali seorang remaja yang mengatakan bosan dan menggunakan kata-kata ini sebagai senjata untuk mengganggu orangtuanya, atau sebagai cara untuk menghindar dan pergi dari rumah.

3. Membelikan Segala Yang Anak Minta
Anak sering mengadu kepada orangtuanya dengan mengatakan, dirinya adalah satu-satunya anak di dalam kelas yang tak punya sepatu merek tertentu atau permainan komputer.

Banyak orangtua lalu membanjiri anak-anaknya dengan hadiah, dan membuat anak jadi tak menghargai uang. Ini sangat berbahaya bagi para orangtua bekerja yang menggunakan hadiah sebagai pengganti dari ketidakhadirannya.

Akibatnya, anak-anak akan memanfaatkan rasa bersalah orangtuanya. Jika anak-anak sangat menginginkan sesuatu, biasakan mereka menabung dari uang jajannya dulu. Inti pelajaran bagi anak, jika mendapatkan sesuatu dengan susah payah, mereka akan lebih menghargainya.

4. Terlalu Memaksakan Kehendak
Orangtua selalu berkata, keberhasilan yang dicapai sang anak berasal dari diri mereka. Akibatnya, orangtua merasa sudah melakukan yang terbaik bagi anak-anaknya, padahal ternyata mereka melakukan hal yang membahayakan bagi anak-anak.

Banyak orangtua yang merasa keberhasilan anaknya merupakan refleksi dari dirinya. Anda harus bertanya pada diri sendiri, "Kebutuhan siapa yang paling dipentingkan? Anda atau anak?

Jika dukungan berubah menjadi tekanan, anak-anak justru bisa menjadi gelisah dan prestasinya mulai mundur. Mereka juga dapat mengalami gejala stres, seperti sakit perut yang tak jelas, sembelit, tak dapat tidur, gangguan tidur dan mimpi buruk.

Pada anak-anak yang sensitif, harapan orangtua yang terlalu tinggi agar anak-anak menjadi seperti orang tuanya juga dapat menurunkan rasa percaya diri mereka. Bahkan, walaupun anak-anak melakukannya dengan baik untuk jangka waktu yang pendek, mereka mungkin akan memberontak dan melakukan hal yang berlawanan di usia remaja.

Oleh karena itu, biarkan anak bermain dengan bebas, tanpa tekanan apapun agar berhasil baik. Berikan kesempatan dan biarkan mereka berkembang sesuai usianya.

5. Tak Pernah Bilang Kata Tidak
Banyak orangtua terperangkap dengan berpikir, mengatakan ‘ya' kepada setiap permintaan anak-anak akan membuat mereka bahagia. Masalah juga kerap terjadi kepada orangtua yang dibesarkan di dalam keluarga yang sangat keras, dan ingin menerapkan hal berbeda kepada anak-anaknya.

Jika tak dapat mengatakan ‘tidak', Anda tidak melakukan tugas sebagai orangtua dengan benar. Begitu Anda mengatakan ‘tidak', hal yang paling penting adalah konsisten dan tidak mengubah pikiran. Sebab bila tidak begitu, anak-anak akan memanfaatkan kelemahan Anda.

Sumber: Nova

Kabel dan Arsitektur Jaringan Komputer - SejutaBlog

Kabel dan Arsitektur Jaringan Komputer - SejutaBlog

Shared via AddThis

Dasar-Dasar HTML - Bagian 3 - SejutaBlog

Dasar-Dasar HTML - Bagian 3 - SejutaBlog

Shared via AddThis

Dasar-Dasar Jaringan Komputer - SejutaBlog

Dasar-Dasar Jaringan Komputer - SejutaBlog

Shared via AddThis

Dasar-Dasar HTML - Bagian 2 - SejutaBlog

Dasar-Dasar HTML - Bagian 2 - SejutaBlog

Shared via AddThis

Dasar-Dasar HTML - Bagian 1 - SejutaBlog

Dasar-Dasar HTML - Bagian 1 - SejutaBlog

Shared via AddThis

Langkah Mudah Membuat Banner Animasi - SejutaBlog

Langkah Mudah Membuat Banner Animasi - SejutaBlog

Shared via AddThis

16 Agustus 2009

Rangsangan Pada Anak

Rangsangan Pada Anak

Memberikan Rangsangan Kemajuan Pada Anak

Dengan adanya kata-kata pertama, langkah-langkah pertama yang dapat dilakukan oleh anak, maka permainan belajar akan lebih menyenangkan. Beri kesempatan pada anak anda untuk menjelajahi dan belajar tenang dunia dan kemajuannya, dan bentuklah kemajuan fisik, sosial, intelektual dan emosionalnya dengan melakukan beberapa hal berikut :

  • Bahan-bahan untuk mengembangkan kreatifitas (Creative materials)
  • Mengambil dan meletakkan mainan (Putting and taking toys)
  • Memilih bentuk (Shape sorters)
  • Mainan untuk melatih ketrampilan tangan (Dexterity toys)
  • Mainan untuk di kamar mandi (Bath toys for water play)
  • Permainan mengikuti pemimpin (Follow the leader play)
  • Buku, majalah, dan segala sesuatu yang bergambar (Books, magazines, anything with pictures)
  • Bahan untuk bermain pura-pura (Materials for pretend play)
  • Tempat yang aman untuk belajar memanjat (Space safe for supervised climbing)
  • Lingkungan yang bervariasi (A varied environment)
  • Pujian (Applause)

Bahan-bahan untuk mengembangkan kreatifitas
Mencoret-coret dengan crayon adalah kegiatan yang sangat memuaskan bagi banyak anak. Rekatkan kertas pada alas meja, lantai, atau alas lainnya agar kertas tidak menggeser ketika dicoreti, dan singkirkan crayon segera setelah crayon disalah-gunakan untuk mencoret bagian yang tidak boleh dicoret atau jika bayi memasukkan crayon ke dalam mulutnya, hal ini akan membantu mereka untuk menggunakannya dengan benar. Jangan biarkan mereka menggunakan pensil dan pena, kecuali di bawah pengawasan yang ketat, karena ujung yang tajam dapat membahayakan. Melukis dengan menggunakan jari dapat menyenangkan bagi beberapa anak, tetapi ada juga anak yang merasa tidak senang dengan tangan yang ‘terkotori’ cat. Meskipun cuci tangan dapat menunjukkan pada anak bahwa kotor tersebut hanya bersifat sementara, beberapa anak tetap tidak mau menggunakan bahan tersebut. Mainan yang bermusik juga dapat menyenangkan. Bayi juga dapat belajar meningkatkan kemampuan musiknya, misalnya dengan memukulkan sendok kayu atau logam pada panci, jika anda memberi contoh terlebih dulu.

Mengambil dan meletakkan mainan

Bayi umumnya senang sekali mengeluarkan dan memasukkan mainan. Meskipun ketrampilan mengeluarkan barang akan terjadi lebih dulu daripada memasukkannya. Anda dapat membeli mainan khusus yang dapat dikeluarkan dan dimasukkan, tetapi anda juga dapat menggunakan kotak bekas yang kosong, sendok kayu, cangkir plastik atau kertas, dan lap. Isi sebuah keranjang dengan berbagai benda kecil (tetapi tidak terlalu kecil sehingga dapat masuk ke mulut bayi dan membuat bayi tersedak). Bersiaplah bahwa pada mulanya anda sendiri yang harus sering memasukkan kembali benda-benda tersebut, sampai bayi sudah lebih mahir. Anda juga dapat menggunakan pasir dan air untuk latihan menuang - bayi biasanya menyukai kedua bahan ini, tetapi diperlukan pengawasan yang ketat.

Memilih bentuk
Biasanya lama sebelum bayi dapat mengatakan lingkaran, segiempat atau segitiga, mereka sudah belajar mengenal bentuk-bentuk ini dan dapat meletakkan mereka ke tempat/lubang yang tepat pada mainan pemilihan bentuk. Mainan jenis ini juga melatih ketrampilan tangan, dan warna. Tetapi, perlu disadari bahwa bayi perlu banyak diajari dan diberi contoh sebelum ia dapat menguasai mainan pemilihan bentuk ini.

Mainan untuk melatih ketrampilan tangan
Mainan yang perlu diputar, ditekan, ditarik, didorong, akan membantu anak untuk menggunakan tangannya dalam berbagai cara. Orangtua perlu menunjukkan terlebih dulu sebelum anak dapat menangani mainan ini, tetapi sekali anak sudah dapat menguasainya, maka mainan jenis ini dapat mengasyikkan anak selama berjam-jam.

Mainan untuk di kamar mandi
Mainan ini mengajari banyak konsep dan membuat gembira dalam bermain air tanpa harus membasahi seluruh lantai atau meja-kursi. Bak mandi juga merupakan tempat yang baik untuk bermain gelembung, tetapi untuk sementara anda sendirilah yang harus membuatkan gelembung-gelembung ini.

Permainan mengikuti pemimpin
Ayah mulai bertepuk tangan, ibu mengikuti. Dan bayi diajak untuk mengikuti. Ibu melipat tangan, ayah juga mengikuti. Tidak lama kemudian, bayi akan mengikuti si pemimpin tanpa harus dipaksa dan akhirnya justru akan sanggup untuk memimpin permainan.

Buku, majalah, dan segala sesuatu yang bergambar
Anda tentu tidak dapat menghadirkan kuda, gajah dan singa hidup di ruang keluarga anda, tetapi anda dapat menghadirkan mereka semua melalui buku atau majalah. Baca dan lihatlah buku bersama bayi anda beberapa kali sehari. Setiap kali mungkin hanya sebentar saja, mungkin tidak lebih dari beberapa minit, karena kemampuan pemusatan perhatian anak anda masih singkat, tetapi hal ini akan membangun kegemarannya untuk membaca kelak.

Bahan untuk bermain pura-pura
Mainan piring, peralatan dapur, makanan, rumah, truk dan mobil, topi, sepatu, bantalan kursi, hampir segala sesuatu dapat secara ajaib diubah dalam imajinasi anak menjadi dunia menurut khayalnya. Permainan seperti ini dapat mengembangkan kemampuan sosialnya, juga koordinasi otot motorik kecilnya (melepas dan mengenakan baju, mengocok telur atau memasak sop), kreatifitas dan imajinasinya.

Tempat yang aman untuk belajar memanjat
Bayi biasanya sangat senang menaiki tangga loteng rumah (jika anda tidak dapat mengawasinya, maka mutlak diperlukan pagar pengaman), menaik tangga luncuran (tetaplah berada di belakangnya), menaiki kursi atau tempat tidur. Biarkan mereka melakukannya, tetapi berdirilah di dekatnya dan selalu siap untuk menyelamatkan jika diperlukan.

Lingkungan yang bervariasi
Bayi yang tidak pernah melihat apapun kecuali suasana di dalam rumahnya, interior mobilnya atau toko yang sama, akan menjadi bayi yang sangat bosan. Ada dunia luas yang menakjubkan di luar pintu rumah, dan bayi anda harus melihatnya setiap hari. Bahkan pergi keluar pada saat hujan, dapat merupakan pengalaman belajar. Ajak bayi berkeliling taman bermain dan area yang sibuk di mana banyak orang untuk dilihat.

Pujian
Pujilah bayi anda ketika ia berhasil menguasai suatu ketrampilan. Keberhasilan, selain memuaskan, seringkali juga akan lebih berarti jika disertai pengakuan dari orangtuanya.

Sumber : www.expat.or.id

Membesarkan Anak Yang Kreatif

Membesarkan Anak Yang Kreatif

Posted using ShareThis

Sepuluh Perangkat Penting dalam Pengasuhan yang Positif

Sepuluh Perangkat Penting dalam Pengasuhan yang Positif

Posted using ShareThis

Konsumsi Gula Berlebihan Ancam Kesehatan Anak

Konsumsi Gula Berlebihan Ancam Kesehatan Anak

Posted using ShareThis

Enam Kesalahan Orang Tua Soal Makanan

Enam Kesalahan Orang Tua Soal Makanan

Submitted by wawan susanto on Monday, 17 November 2008No Comment
Enam Kesalahan Orang Tua Soal Makanan

Si kecil hanya mau makan ayam goreng saja? Atau hanya mau makan cokelat saja? Tidak mau makan nasi? Tidak suka minum susu? Mungkin inilah akibat kesalahan yang dibuat orang tua dalam mengatur makanan anak. Apa saja kesalahan yang sering dibuat orang tua?
diet-anak.jpg
Kecenderungan anak menyukai makanan tertentu atau menolak makanan tertentu diamati oleh Ms. Worobey, Director of the Rutgers University Nutritional Sciences Preschool di New Brunswick, New York.Dalam sebuah wawancara yang ditulis oleh Tara Parker Pope, New York Times, Ms. Worobey menyatakan bahwa urusan makanan anak sudah sangat serius.

Makanan anak bisa membuat masalah kegemukan pada anak juga masalah kekurangan gizi. “Jika anak doyan cokelat, orang tua cenderung menurutinya saja. Karena itu yang membuat mereka nyaman. Padahal cokelat saja tidak cukup nutrisinya buat anak,” demikian koomentarnya.

Kesulitan makan atau memilih makanan tertentu merupakan hal yang wajar dalam tumbuh kembang anak. Apalagi anak-anak merupakan neophobic - tidak suka dengan hal-hal baru termasuk mencoba makanan baru.

Inilah 6 kesalahan umum yang dilakukan oleh orang tua dalam pemberian makanan pada anak-anak:

1. Melarang anak masuk dapur: Dengan alasan ada kompor, api, air mendidih atau peralatan dapur yang berbahaya, orang tua selalu melarang anak-anak masuk ke dapur saat mereka memasak. Padahal dengan mengajak mereka bersama-sama memasak makanan, anak-anak akan lebih mudah diperkenalkan dengan makanan baru.

Dalam sebuah penelitian di sekolah guru Columbia University terbukti bahwa memasak dengan anak mempengaruhi kebiasaan makan anak. Anak-anak yang ikut pelajaran memasak akan lebih mudah memakan makanannya dibandingkan dengan yang tidak.

2. Memaksa anak mencicipi makanan: Entah dengan paksaan, bujuk rayu atau iming-iming hadiah, orang tua cenderung memaksa anak untuk mencicipi makanan baru. “Cicip dulu dong nanti mama beliin mainan,” demikian bujuk rayu yang dilakukan para ibu. Padahal dari hasil riset terbukti anak-anak yang dipaksa makan makanan tertentu hanya akan makan sekali saja dan kembali tidak menyukai makanan tersebut!

Yang paling baik, biarkan makanan di atas meja, ajak anak untuk mencicipi. Jangan memaksa dan jangan memuji jika ia mau makan. Bersikap netral merupakan yang terbaik.

3. Menyembunyikan makanan: Hal yang paling disukai orang tua, menyembunyikan makanan di lemari, rak atau wadah yang tak bisa dijangkau anak-anak, terutama untuk makanan yang disukai anak-anak. Makin dilarang, anak justru makin menginginkan makanan tersebut. Jadi yang terbaik, jangan membawa, membeli makanan yang tidak baik untuk anak-anak ke dalam rumah. Beli makanan yang sehat yang Anda ingin anak-anak makan lebih banyak.

4. Memberi contoh anak-anak: Orang tua yang tidak suka sayuran akan ditiru oleh anak-anaknya. Anak-anak cenderung mengikuti pola makanan dan memilih makanan sesuai dengan yang dikonsumsi orang tuanya. Karena itu berhati-hatilah jika sedang melakukan program diet agar anak-anak tidak ikut-ikutan meniru cara makan orang tua.

5. Menyajikan sayuran yang membosankan: Bagaimana anak-anak bisa menyukai sayuran jika disajikan hanya berupa sayuran rebus atau sayur bening saja? Orang tua harus mau berusaha sedikit kreatif dengan memberi saus, menumis dengan margarine atau mengolah jadi makanan yang lebih enak dan menarik.

6. Cepat menyerah: Ms. Worobey menyatakan bahwa ia sering sekali mendengar komentar orang tua, “Pokoknya anak saya nggak bakal mau makan makanan itu.” Orang tua lupa bahwa anak akan bertumbuh kembang sehingga kesukaan akan makanan juga akan berubah.

Saat memasuki fase ABG pilihan makanannya akan berubah demikian juga selera makannya. Maka tak ada cara lain, orang tua harus tetap menyediakan makanan baik dan sehat tiap saat di rumah. Jangan putus asa jika anak-anak belum mau menyentuhnya. “Tugas sebagai orang tua adalah memutuskan makanan apa yang perlu untuk anak-anak. Setelah itu santai dan tenang saja. Karena anak-anak berbeda dari hari ke hari sikap dan perkembangannya,” demikian tegas Ms. Worobey. (sumber : detik.com)