Search

14 Maret 2010

merger instalasi



rtanyaan
Gimana sich cara merger instalasi listrik yang benar dan standart berapa ohm trus merger ground gimana?
Jawaban Terbaik
Diluruskan dahulu :
1.Istilah Meger (bukan MERGER) diambil dari kependekan Mega Ohm Tester.
2.Ground tidak perlu / tidak pernah di Meger.
3.Ground diukur cukup dengan Multi Tester dengan satuan Ohm, antara Ground Plate/Pipe dengan Installasi Ground maximum 5 Ohm (makin kecil makin baik).
Cara Meger INSTALASI, tidak termasuk motor / bebannya sbb :
1.Buka semua sambungan2 kabel dengan beban /motor sehinggga kabel sudah berdiri sendiri tanpa terhubung kemana-mana.
2.Pengukuran Meger antara kabel dengan Ground.
3.Kemudian Meger antar kabel itu sendiri.
4.Agar mudah untuk mengingat, minimum nilai Mega Ohm = 1/1000 dari tegangan yg akan dipikul kabel tsb.
Contoh :
1.Tegangan 380 V maka hasil pengukuran minimum 0.38 MOhm.
2.Tegangan 3300 V maka hasil pengukuran minimum 3.3 MOhm.
3.Tegangan 20.000 V maka hasil pengukuran minimum 20 MOhm.
Demikian semoga bermanfaat.

09 Maret 2010

TURBINE GAS ENGINE

TURBINE GAS ENGINE

Gas-turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.

Gas Turbine Engine

Prinsip Kerja Sistem Turbin Gas (Gas-Turbine Engine)

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

  1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
  2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan udara kemudian di bakar.
  3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui nozel (nozzle).
  4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

  • Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan (pressure losses) di ruang bakar.
  • Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
  • Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
  • Adanya mechanical loss, dsb.

Klasifikasi Turbin Gas

Turbin gas dapat dibedakan berdasarkan siklusnya, kontruksi poros dan lainnya. Menurut siklusnya turbin gas terdiri dari:

  • Turbin gas siklus tertutup (Close cycle)
  • Turbin gas siklus terbuka (Open cycle)

Perbedaan dari kedua tipe ini adalah berdasarkan siklus fluida kerja. Pada turbin gas siklus terbuka, akhir ekspansi fluida kerjanya langsung dibuang ke udara atmosfir, sedangkan untuk siklus tertutup akhir ekspansi fluida kerjanya didinginkan untuk kembali ke dalam proses awal.

Dalam industri turbin gas umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu :

  1. Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
    Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan energi listrik untuk keperluan proses di industri.
  2. Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)
    Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah seperti kompresor pada unit proses.

Siklus-Siklus Turbin Gas

Tiga siklus turbin gas yang dikenal secara umum yaitu:

  1. Siklus Ericson
    Merupakan siklus mesin kalor yang dapat balik (reversible) yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (reversible isotermic) dan dua proses isobarik dapat balik (reversible isobaric). Proses perpindahan panas pada proses isobarik berlangsung di dalam komponen siklus internal (regenerator), dimana effisiensi termalnya adalah : hth = 1 – T1/Th, dimana T1 = temperatur buang dan Th = temperatur panas.
  2. Siklus Stirling
    Merupakan siklus mesin kalor dapat balik, yang terdiri dari dua proses isotermis dapat balik (isotermal reversible) dengan volume tetap (isokhorik). Efisiensi termalnya sama dengan efisiensi termal pada siklus Ericson.
  3. Siklus Brayton
    Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk performance upgrading. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan. Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara berikut:
    brayton_cycle
    Proses 1 ke 2 (kompresi isentropik). Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1). Proses 2 ke 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan. Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2). Proses 3 ke 4, ekspansi isentropik didalam turbin. Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4). Proses 4 ke 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara. Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1)

Perkembangan Gas Turbin

Disain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada tahun 1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu atau minyak, kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantaraan rantai roda gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth, dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai beban. Tahun 1904, “Societe des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem turbin gas yang konstruksinya berdasarkan disain Armengaud dan Lemate yang menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar 450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.

Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang pesat dimana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas yang pertama diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937 sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun 1930).

Komponen Turbin Gas

Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section, compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbn gas:

  1. Air Inlet Section. Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
    1. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat peralatan pembersih udara.
    2. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang terbawa bersama udara masuk.
    3. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
    4. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
    5. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki ruang kompresor.
    6. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan
  2. Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
    1. Compressor Rotor Assembly. Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling sumbu rotor.
    2. Compressor Stator. Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
      1. Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
      2. Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat empat stage kompresor blade.
      3. Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade tingkat 5-10.
      4. Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.
  3. Combustion Section. Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen itu adalah :
    1. Combustion Chamber, berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan bahan bakar yang masuk.
    2. Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
    3. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
    4. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
    5. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
    6. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
    7. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi.
  4. Turbin Section. Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
    Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
    1. Turbin Rotor Case
    2. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine wheel.
    3. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
    4. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.
    5. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.
  5. Exhaust Section. Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) Exhaust Frame Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
Gas Turbine EngineGas Turbine Engine

Adapun beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:

  1. Starting Equipment. Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya
    adalah :
    1. Diesel Engine, (PG –9001A/B)
    2. Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
    3. Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)
  2. Coupling dan Accessory Gear. Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang digunakan, yaitu:
    1. Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan HP turbin rotor.
    2. Accessory Gear Coupling, menghubungkan accessory gear dengan HP turbin rotor.
    3. Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor beban.
  3. Fuel System. Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.
  4. Lube Oil System. Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:
    1. Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
    2. Oil Quantity
    3. Pompa
    4. Filter System
    5. Valving System
    6. Piping System
    7. Instrumen untuk oil

    Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:

    1. Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang digerakkan oleh HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
    2. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
    3. Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua pompa diatas tidak mampu menyediakan lube oil.
  5. Cooling System. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Komponen-komponen utama dari cooling system adalah:
    1. Off base Water Cooling Unit
    2. Lube Oil Cooler
    3. Main Cooling Water Pump
    4. Temperatur Regulation Valve
    5. Auxilary Water Pump
    6. Low Cooling Water Pressure Swich

Maintenance Turbin Gas

Maintenance adalah perawatan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan terlalu cepat terhadap semua peralatan di pabrik, baik yang sedang beroperasi maupun yang berfungsi sebagai suku cadang. Kerusakan yang timbul biasanya terjadi karena keausan dan ketuaan akibat pengoperasian yang terus-menerus, dan juga akibat langkah pengoperasian yang salah.

Maintenance pada turbine gas selalu tergantung dari faktor-faktor perasional dengan kondisi yang berbeda disetiap wilayah, karena operasional turbine gas sangat tergantung dari kondisi daerah operasional. Semua pabrik pembuat turbine gas telah menetapkan suatu ketetapan yang aman dalam pengoperasian sehingga turbine selalu dalambatas kondisi aman dan tepat waktu untuk melakukan maintenance.

Secara umum maintenance dapat dibagi dalam beberapa bagian, diantaranya adalah:

  1. Preventive Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang direncanakan baik itu secara rutin maupun periodik, karena apabila perawatan dilakukan tepat pada waktunya akan mengurangi down time dari peralatan. Preventive maintenance dibagi menjadi:
    • Running Maintenance. Suatu kegiatan perawatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk memperbaiki equipment yang rusak saja dalam satu unit. Unit produksi tetap melakukan kegiatan.
    • Turning Around Maintenance. Perawatan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.
  2. Repair Maintenance. Perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang tidak kritis, atau disebut juga peralatan-peralatan yang tidak mengganggu jalannya operasi.
  3. Predictive Maintenance. Kegiatan monitor, menguji, dan mengukur peralatan-peralatan yang beroperasi dengan menentukan perubahan yang terjadi pada bagian utama, apakah peralatan tersebut berjalan dengan normal atau tidak.
  4. Corrective Maintenance. Perawatan yang dilakukan dengan memperbaiki perubahan kecil yang terjadi dalam disain, serta menambahkan komponen-komponen yang sesuai dan juga menambahkan material-material yang cocok.
  5. Break Down Maintenance. Kegiatan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada peralatan sehingga tidak dapat berfungsi seperti biasanya.
  6. Modification Maintenance. Pekerjaan yang berhubungan dengan disain suatu peralatan atau unit. Modifikasi bertujuan menambah kehandalan peralatan atau menambah tingkat produksi dan kualitas pekerjaan.
  7. Shut Down Maintenance. Kegiatan perawatan yang dilakukan terhadap peralatan yang sengaja dihentikan pengoperasiannya.
sumber : http://sabdawisnu.wordpress.com/category/mesin-turbine-gas/

SUMBER: MAJARI MAGAZINE.

referensi:

1. Inisiator Aceh Power Investment
2. http://www.bently.com
3. http://www.gepower.com
4. http://www.pal.co.id
5. http://www.turbomachinerymag.com
6. Gas-turbine Engine. Encyclopædia Britannica. Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica, 2008.

30 Januari 2010

Resep Makanan Bayi Umur 6-12 Bulan


Resep Makanan Bayi Umur 6-12 BulanPDFCetakSurel
Tips
Kamis, 14 Januari 2010 12:38
balita_anda_makanan_bayi

1. PUDING ROTI APEL

BAHAN :

150 gr apel, cuci belah empat dan buang bagian tengahnya
75 gr roti tawar buang tepinya dan iris kecil
50 ml susu formula

CARA MEMBUAT :
- Panaskan dandang dan kukus apel selama 10-12 menit kemudian angkat.
- Kupas kulit apel, masukkan dalam blender dan haluskan hingga jadi pure.
- Campur Roti dengan susu formula, aduk sampai roti lunak.
- Tuang campuran roti dan susu formula ke dalam mangkuk dan sajikan dengan pure apel.

Catatan :
- Susu formula bubuk sesuai dengan yang biasa Anda berikan pada bayi
- Boleh gunakan susu formula karena susu karena susu tidak dimasak diatas api pada saat puding roti apel diolah
- Susu formula dibuat dari 50 ml air hangat matang dicampur dan diaduk rata dengan 2 sendok takar susu formula bubuk.
- Untuk 1 porsi (1 porsi = 309 kalori)

2. BUBUR KENTANG BROKOLI

BAHAN :
40 gr daging ayam, cuci, buang lemaknya, potong kecil
100 gr tahu potong kecil-kecil
200 gr kentang, kupas, potong kecil
40 gr wortel, kupas, potong kecil
120 ml air
25 gr brokoli, petik sesuai kuntum, potong kecil

CARA MEMBUAT :
- Masukkan daging ayam, tahu, kentang dan wortel kadalam panci. Tambahkan air, lalu masak sampai mendidih. Tutup dan biarkan selama 30 menit.
- Masukan brokoli masak dalam keadaan tertutup selama 10 menit atau sampai brokoli lunak, angkat.
- Masukan dalam blender dan haluskan, tuang dalam mangkuk dan biarkan dingin.
- Hidangkan segera.

Catatan :
- Agar kentang tidak berubah warna, setelah dikupas dan dibersihkan bagian lekuknya, rendam segera dengan air sebelum diolah lebih lanjut
- Untuk 2 porsi (1 porsi = 155 kalori)



3. NASI TIM HATI

BAHAN :
600 ml air
2 sendok makan beras
25 gr hati ayam, iris kecil
25 gr tempe
50 gr labu kuning parut
1 iris tomat matang
1 sendok teh minyak

CARA MEMBUAT :
- Masak air bersama beras, hati ayam serta tempe, aduk perlahan hingga mengental.
- Masukan labu kuning, tomat dan masak sambil diaduk hingga matang.
- Tambahkan minyak, aduk hingga tercampur rata. Angkat dan biarkan hingga dingin.
- Saring atau masukan kedalam blender dan haluskan.
- Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.

Catatan :
- Pilih hati ayam yang masih utuh, tidak hancur, terutama empedunya. Bila empedu pecah hati akan terasa pahit.
- Untuk 2 porsi (1 porsi = 209 kalori)


4. NASI TIM CINCANG

BAHAN :
500 - 750 ml air
2 sendok makan beras
50 gram tahu, cincang
25 gram daging giling
50 gram wortel parut
25 gram tomat cincang
2 sendok makan santan kental

CARA MEMBUAT :
- Rebus air bersama , tahu dan daging giling. Aduk-aduk dan masukan wortel serta tomat, aduk dan masak hingga sayuran matang & angkat.
- Tuang santan, aduk hingga tercampur rata kemudian angkat kemudian tuangkan kedalam mangkuk tahan panas.
- Panaskan dandang dan kukus nasi tim sampai airnya habis.
- Angkat dan sajikan

Catatan :
1. Pilih tahu yang masih seger, warna dan baunya belum berubah.
2. Untuk 1 porsi (1 porsi = 226 kalori)


5. BUBUR MILNA SARI JERUK

BAHAN :
3 keping biskuit milna
150 ml susu formula cair
50 ml sari jeruk manis

CARA MEMBUAT :
- Campur biskuit dengan susu hangat, aduk sampai rata.
- Tuang dalam mangkuk, siram dengan sari jeruk.
- Hidangkan segera

Catatan :
- Untuk 1 porsi (1porsi = 252kalori)
- Susu formula cair dibuat dari 150 ml air hangat matang dicampur dan diaduk denagn 5 sendok takar susu formula bubuk yang biasa diminum.


6. TIM TAHU LEZAT

BAHAN :
50 gr wortel diparut
50 gr tahu dihancurkan
50 gr tepung beras merah/putih
500 cc air
20 gr daun bayam diiris halus
50 gr tomat diiris kecil
Gula pasir secukupnya

CARA MEMBUAT :
- Masukkan wortel, tahu, tepung beras, dan air dalam mangkuk tahan panas kemudian ditim. Selama ditim mangkuk harus ditutup, sambil sekali-kali isinya diaduk.
- Setelah setengah masak masukan bayam lalu aduk lagi kemudian masak sampai tim betul2 lunak, kemudian angkat.
- Haluskan dengan blender kalau ada, kemudian saringlah dan hidangkan dengan air tomat.

CARA MEMBUAT AIR TOMAT :
- 1. Rendam tomat dalam air panas yang baru mendidih kira2 10 menit, lalu angkat, hancurkan dan saring, tambahkan 100 cc air dan sedikit gula.
- Balita dibawah usia 6 bulan dapat disaring / dihaluskan terlebih dahulu.
- Untuk 1 porsi (1 porsi : 252 kalori).


7. Pure Pisang dan Tahu

Bahan:
1 buah pisang berukuran kecil
50 gram (3 ons) Tahu (pilihlah tahu jenis soft Tahu, yang lembut untuk dikonsumsi bayi)

Cara Membuat:
Kupas dan haluskan pisang kemudian campurkan dengan tahu matang, lumatkan hingga menjadi pure. Anda juga bisa menambahkan buah mangga, aprikot, persik, dan buah-buahan lainnya bersama-sama dengan buah pisang.



Brokoli

Brokoli mengandung nutrisi dan merupakan sumber vitamin yang baik bagi tubuh. kandungan vitamin C dan betacarotene yang terkandung dalam brokoli merupakan sumber nutrisi dan anti oksidan yang baik bagi bayi anda. Sementara ikan salmon memiliki kandungan fatty acid yang baik bagi perkembangan otak baby pada masa awal pertumbuhannya. Paduan menu brokoli dan salmon merupakan pilihan yang sehat bagi bayi anda.


8. Salmon dan Brokoli dengan Saus Keju


Bahan:
75gram fillet ikan salmon
15 gram Butter
50 gram brokoli
15 gram tepung
200 ml susu
20 gram keju gruyere
2 sendok makan keju parmesan
2 sendok makan mascarpone

Cara Membuat:
taruh ikan salmon diatas piring kemudian lumuri dengan butter. Tutupi dengan alumunium foil, dengan memberikan sedikit lubang sebagai ventilasi udara. Kemudian masukan microwave selama kurang lebih satu setengah jam. sementara itu kukus brokoli selama kurang lebih 4 menit.

Untuk membuat saus keju:
Lelehkan butter, aduk bersama tepung dan masak hingga satu menit. Perlahan-lahan tuang susu kedalam adonan, aduk kembali dengan api kecil selama kurang lebih 3 menit samapai saus mengental. Matikan api, aduk keju gruyere dan keju parmesan hingga meleleh, Kemudian aduk bersama dengan mascarpone.

Haluskan ikan salmon, kemudian potong brokoli dengan potongan kecil-kecil, aduk ke dalam saus keju, Sajikan.


9. Bubur Apel Ricotta

Bahan:
4 sdm keju ricotta, siap pakai
1/2 buah apel malang, kupas, potong dadu, lumuri air jeruk
1/2 buah pear hijau, kupas, potong, lumuri air jeruk
250 cc air
1 sdm susu formula 1 diseduh dalam 160 cc air hangat

Cara membuat:
- Rebus apel dan pear dengan air hingga lunak (kira-kita air rebusan tinggal 1/3-nya).
- Masukkan dalam blender, haluskan, dan saring. Campur keju ricotta dengan bubur apel dan pear, serta susuI. Aduk rata. Untuk: 2 porsi

Catatan: jika tidak tersedia keju ricotta, buatlah 4 sdm susu fomula 1 diseduh dalam 500 cc air, kemudian tambah dengan 1 sdm perahan jeruk nipis, diamkan, setelah menggumpal, saring.


10. Bubur Kacang Hijau

Bahan:
100 gr kacang hijau kupas, rendam, tiriskan
250 cc jus apel
1 buah wortel, kupas, potong dadu
400 cc air
10 sdm susu formula 1

Cara Membuat:
- Sangrai kacang hijau hingga matang. Haluskan dan ayak.
- Rebus wortel dengan air hingga tinggal setengah. Ambil airnya.
- Campur kacang hijau bubuk dengan jus apel dan air rebusan wortel. Aduk hingga rata. Jerang di atas api sedang sambil diaduk hingga mendidih.
- Masukkan susu formula 1 sedikit demi sedikit sambil diaduk rata. Angkat. Berikan pada bayi selagi hangat. Untuk: 2 porsi


11. Bubur Beras Merah


Bahan:
100 gr beras merah, rendam, tiriskan, haluskan, dan ayak
600 kaldu ayam
5 sdm susu formula 1
100 gr pepaya matang, haluskan
5 sdm air jeruk manis

Cara Membuat:
o Campur tepung beras merah dengan kaldu ayam, aduk rata. Jerang di atas api sambil diaduk hingga matang. Angkat.
o Tambahkan susu formula 1, aduk rata.
o Tambahkan pepaya dan air jeruk manis, aduk rata. Berikan pada bayi selagi hangat. Untuk: 2 porsi


12. Bubur Si Labu Kuning

Bahan:
100 gr labu kuning, kupas, potong dadu
200 cc air matang
1 sdm susu formula 1, larutkan dalam 160 cc air hangat
1 sdt gula pasir


Cara Membuat:
- Rebus labu kuning hingga lunak (kira-kira air rebusan tinggal 50 cc). Angkat, dinginkan.
- Masukkan dalam blender, haluskan, dan saring. Campurkan dengan susu formula 1 yang sudah dicairkan, dan sedikit gula. Aduk rata. Untuk: 2 porsi


13. Bubur Beras Stroberi Untuk Bayi 6-12 Bulan

Bahan-bahan:

1 sendok makan Tepung Beras
50 gr Stroberi, haluskan dengan blender
1 sendok makan Susu Formula Lanjutan, larutkan dengan air secukupnya
150 ml Air

Cara Memasak:

o Larutkan tepung beras dengan air, aduk hingga tercampur betul
o Didihkan hingga larutannya mengental dan matang - jangan lupa untuk terus mengaduknya
o Begitu sudah matang, sesaat sebelum diangkat, tambahkanlah stroberi yang sudah dihaluskan
o Tambahkan pula susu formula yang sudah dilarutkan dengan air
o Siap disajikan untuk 1 kali makan

Semoga Bermanfaat

sumber : http://www.balita-anda.com


Bagaimanakah Pola Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita Anda ?


Bagaimanakah Pola Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita Anda ?

16032009

2 orang penilai

slide5Polewali,@arali2008.– Ini adalah pertanyaan hampir semua besar ibu-ibu yang mempunyai anak balita. Mereka sudah datang di posyandu, tetapi berat badan anaknya tidak sama dengan anak-anak yang yang lainnya.

Pertanyaan ini juga kadang muncul pada mereka yang tidak pernah datang diposyandu, anak mereka ada yang tinggi dan juga yang pendek, bahkan ada anak-anak yang selalu dipaksa makan agar gemuk, ada juga keluarga hanya tahu bahwa pada waktu makan, anak harus di beri makan kalau tidak mau makan dibiarkan saja hingga kelihatan kurus, tetapi mereka tidak khawatir karena anak aktif dan sangat doyan minum susu. Tetapi ketika anak-anak ibu ini bergabung dengan anak-anak lainnya, mereka kemudian baru heran, kenapa pola pertumbuhan anak balitanya berbeda dengan anak-anak lainnya.

Ibu-ibu balita ini kemudian ini mencari tahu, merela kepetugas kesehatan di posyandu, puskesmas, di rumah sakit atau di klinik-klinik kesehatan anak, tetapi mereka belum mendapatkan pencerahan secara maksimal. Tulisan ini mencoba sedikit memberikan pencerahan dari persoalan diatas.

Yang pertama anda harus tahu adalah istilah pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dari waktu kewaktu. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya fungsi tubuh seperti pendengaran, penglihatan, kecerdasan, tanggung jawab dan lain-lain. Anda juga harus tahu bahwa setiap anak memiliki garis pertumbuhan yang berbeda-bedah, anak tersebut akan tumbuh mengikuti pola pertumbuhan normalnya. Demikian pula dengan perkembangan fungsi tubuh, setiap anak memiliki tahapan perkembangan menujuh ke fungsi yang lebih baik. Cirinya adalah dapat diukur secara kuantitatif, mengikuti perjalanan waktu dan dalam keadaan normal (ingat! tidak ada kelainan/sakit) setiap anak memiliki jalur pertumbuhan tertentu

slide6Bagaimana mengetahui pertumbuhan normal anak balita Anda, Pertama-tama anda harus mengukur berat badan dan tinggi badannya. Kedua : tentukan berat badan ideal anak, anda juga bisa melihat apakah anak anda tinggi atau pendek, gemuk atau kurus. Ketiga : anak anda harus punya KMS (Kartu Menujuh Sehat) Anda bisa dapatkan secara gratis di Puskesmas terekat Anda. Dan Keempat : Isi berat badam balita anda pada KMS tentunya sesuai umur dan tarik garis mengikuti pita pada KMS.

Repot juga Yach? Memang sedikit repot, tetapi ini penting untuk memantau pertumbuhan anak balita Anda, untuk memperoleh keadaan gizi yang seimbang yang dapat ditunjukkan pada keadaan pertumbuhan yang baik, dan inilah indikasi perkembangan keadaan gizi yang baik. Sebaliknya bila keadaan gizi tidak seimbang, akan dapat menunjukkan gangguan pertumbuhan, indikasi perkembangan keadaan gizi akan semakin memburuk.

Satu hal yang penting juga adalah pola pertumbuhan berat badan sebenarnya tergantung dari Tinggi Badan dan Proporsi (keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi Badan. Polanya akan terlihat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) pertumbuhan status berat badan ideal anak.

Setalah semua data dan informasi Anda dapatkan, selanjutnya akan saya jelaskan intepretasinya sebagai berikut :

PERTAMA ; Pertumbuhan yang diharapkan pada anak dengan statu awal Berat Badan Idealnya baik (normal) dengan Tinggi Badanya Normal, akan terlihat proporsi (keseimbangan) berat badan dan tinggi badanya normal, maka pola pertumbuhan berat badan pada anak akan terlihat pada KMS adalah standar seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

slide11Berat badan standar (ideal) pada anak usia 1-10 tahun secara praktis dapat digunakan rumus = 2n+8, dimana –n- adalah usia dalam tahun koma bulan misalnya usia 15 bulan ditulis 1,3 (satu koma tiga)

KEDUA ; Pertumbuhan yang diharapkan pada anak dengan status Berat Badan awalnya Kurang dan Tinggi Badannya Pendek, akan terlihat proporsi (keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi adalah Normal, maka pola pertumbuhan anak pada KMS akan berada dibawah standar, pola tersebutlah yang diharapkan, karena jika mengikuti Pola Pertumbuhan Standar, anak akan terlihat kegemukan (obesitas). Seperti terlihat pada gambar dibawah ini
slide21
KETIGA ; Jika pertumbuhan pada anak dengan status awal Berat Badannya Kurang, sedangkan Tinggi Badannya normal, akan terlihat proporsi (keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi Badan anak adalah kurus, maka pola pertumbuhan anak yang diharapkan adalah harus berada pada pola standar. Jadi anak harus terus dinaikan berat badannya sampai berada pada pola standar, tetapi pola ini tidak boleh dipaksakan bila anak tersebut sejak awal memang sudah mempunyai Tinggi Badan Pendek. Seperti terlihat pada kedua gamabar dibawah ini
slide31Gambar berikutnya

slide4
Semoga pola pertumbuhan Berat Badan Ideal Anak, Anda dapat memahaminya, dan yang terpenting adalah semoga Anda dapat memahami anak Anda, seperti suara mereka berikut ini.

Dari Lingkungan, Anak-Anak Belajar
Jika kami banyak dicela, kami akan terbiasa menyalahkan
Jika kami banyak dimusuhi, kami akan terbiasa menentang
Jika kami dihantui ketakutan, kami akan terbiasa merasa cemas
Jika kami banyak dikasihani, kami akan terbiasa meratapi nasib
Jika kami dikelilingi olok-olok, kami akan terbiasa jadi pemalu
Jika kami dikatai rasa iri, kami akan terbiasa merasa bersalah
Jika kami serba dimengerti, kami akan terbiasa jadi penyabar
Jika kami banyak diberi dorongan, kami terbiasa percaya diri
Jika kami banyak dipuji, kami akan terbiasa menghargai
Jika kami diterima oleh lingkungan,
kami akan terbiasa menyayangi
Jika Kami tidak banyak dipersalahkan,
kami akan terbiasa senang menjadi diri sendiri
Jika Kami mendapatkan pengakuan dari kiri kanan,
kami akan terbiasa menetapkan arah langkah
Jika Kami diperlakukan dengan jujur, kami akan terbiasa melihat kebenaran.
Jika Kami ditimang tanpa berat sebelah, kami akan terbiasa melihat keadilan
Jika Kami mengenyam rasa aman,
kami akan terbiasa mengandalkan diri dan mempercayai orang sekitarnya
Jika Kami dikerumuni keramahan, kami akan terbiasa berpendirian:
“Sungguh Indah Dunia Ini!”

Dikutip dari Dorathy Low Nolte
Children Learn They Live With


18 Januari 2010

Anak.Klikdokter - Menuju Indonesia Sehat

Anak.Klikdokter - Menuju Indonesia Sehat




Menonton Televisi Menghambat Perkembangan Bicara dan Bahasa Anak?

Oleh : dr. Salma Oktaria

Klikdokter.com - Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, terjadi beberapa perubahan pada gaya hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam metoda pengasuhan anak. Tak ayal karena jadwal kesibukan cukup padat, orangtua dewasa ini lebih senang membiarkan anaknya menonton televisi untuk melengkapi kebutuhan edukasi sekaligus hiburan sang anak agar para orangtua dapat memperoleh lebih banyak waktu untuk bekerja dan beristirahat.

Dengan banyaknya program acara atau video yang dapat dipilih, tentu tidak sulit untuk membuat anak cepat “diam” karena terpaku menonton acara kesayangannya, sambil berharap bahwa anak mereka akan berkembang dengan sendirinya karena mendapat cukup stimulasi dari acara tersebut.

Akan tetapi, apakah menonton televisi benar-benar dapat efektif membantu meningkatkan perkembangan bicara anak?

Sebuah studi yang dilakukan oleh dr. Dimitri A. Christakis serta Frederick J. Zimmerman dari Seattle Children’s Research Institute, University of Washington, AS menunjukkan bahwa vokalisasi, kosakata, dan percakapan yang dilakukan oleh pendamping anak (orangtua, pengasuh) berkurang secara bermakna selama ia menonton televisi.

dr. Dimitri A. Christakis

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa anak-anak 8 – 16 bulan yang menonton video-video “edukasi” tersebut selama 1 jam setiap hari memiliki penurunan 6 – 8 kosa kata dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menonton.

Studi tersebut dilakukan pada 329 anak berusia antara 2 bulan hingga 4 tahun yang masing-masing menggunakan alat perekam digital kecil pada hari-hari tertentu yang dipilih secara acak setiap bulannya selama 2 tahun. Sebuah rompi didesain khusus dengan saku dada tempat menempelkan alat perekam yang akan menangkap setiap kata yang diucapkan maupun didengarkan oleh anak selama periode 12-16 jam. Yang menjadi parameter dalam studi ini antara lain adalah jumlah kata yang diucapkan oleh pendamping anak, vokalisasi anak, dan interaksi verbal anak dalam percakapan (suatu keadaan di mana pendamping memberikan respon vokal terhadap vokalisasi anak, atau sebaliknya, dalam 5 detik).

Ternyata terdapat pengurangan jumlah dan lama vokalisasi anak, serta interaksi dalam percakapan secara bermakna (jumlah kata dapat berkurang sekitar 770 dari 1000 kata yang seharusnya didengar anak dari pendampingnya selama sesi rekaman). Hal ini penting untuk diperhatikan mengingat stimulasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung perkembangan anak. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin secara bertahap dan terus menerus pada setiap kesempatan.

Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan keterlambatan pada perkembangan anak bahkan gangguan yang menetap. Terkait hal ini, Christakis juga menambahkan dalam studinya bahwa bahasa merupakan komponen penting yang diperlukan untuk perkembangan otak pada awal masa kanak.

Karena keterlambatan perkembangan bahasa akan membawa sebab keterlambatan pada tingkat atensi dan perkembangan kognitif pada anak selanjutnya.

Disney’s Baby Einstein Program

CEO Disney, Robert Iger

Sementara ketika penelitian tersebut dimuat dalam jurnal prestisius Pediatrics, salah satu CEO Disney, Robert Iger, menuntut para peneliti untuk menarik pengumuman persnya. Terkait pembentukan opini publik terhadap program acara Disney’s Baby Einstein yang terlampau membuat bayi-bayi tidak aktif berbicara selama program mereka diputar di televisi. Karena tendensi dari hasil penelitian tersebut dirasa ‘menyerang’ keberlangsungan Baby Einstein.

Namun sekarang setelah penelitian terbukti, Disney justru menawarkan dana kompensasi pengganti bagi orang tua yang telah membeli DVD-DVD program edukasi Baby Einstein.

Saran Dari Penelitian
Bagaimana orang tua harus menyikapi hal ini? Mungkin ada baiknya mendengar saran American Academy of Pediatrics yang mengatakan sebaiknya anak badut (bawah dua tahun) tidak diajak menonton TV. Dengan menonton TV, tentunya anak tidak mendapatkan pengalaman linguistik yang sama seperti ketika berinteraksi langsung dengan orangtua mereka. Alih-alih aktif bereksperimen, anak justru pasif, asyik menatap layar kaca. Hal ini tentunya berpengaruh pada pengembangan kreativitas anak. Karena itu, singkirkanlah remote control DVD Anda, dan ajaklah anak Anda bermain bersama.

Berangkat dari hasil studi tersebut, terdapat beberapa tips yang direkomendasikan oleh Christakis bagi orangtua dan para pengasuh, yaitu:

Untuk anak berusia di bawah 2 tahun:

  • Hindari kebiasaan menonton televisi, dan pilihlah aktivitas yang dapat membantu perkembangan bahasa dan pertumbuhan otak anak seperti berbicara, membaca, menyanyi, bermain, mendengarkan musik, dsb.

Untuk anak berusia di atas 2 tahun:

  • Jauhkan televisi dari kamar tidur anak Anda.
  • Batasi penggunaan televisi maksimal 2 jam dalam sehari.
  • Jika Anda memperbolehkan anak Anda menonton, pilihlah program yang sesuai dengan usianya. Berhati-hatilah dengan tontonan anak Anda. Bahkan film kartun untuk anak saja dapat menunjukkan perilaku yang kasar dan tidak patut ditiru. Untuk itu, dampingilah anak Anda selama menonton sambil membicarakan mengenai acara yang sedang ditonton.
  • Matikan televisi saat makan, dan saat program yang dipilih telah berakhir.
  • Jangan pernah menggunakan televisi sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukan oleh anak Anda.
  • Buatlah hari bebas media dan rencanakan sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan bersama anak Anda.

Bagaimanapun, setiap orangtua bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan anak mereka. Untuk itu, mereka harus lebih kritis dan cermat dalam menentukan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Memang, tidak mudah rasanya untuk merubah kebiasaan yang telah berakar dalam keluarga. Akan tetapi terkadang diperlukan sebuah keberanian dan tekad untuk sebuah perubahan demi masa depan yang lebih baik. [](SO)

Sumber:
Christakis et al. Audible television and decreased adult words, infant vocalizations, and conversational turns: a population-based study. Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine, 2009; 163 (6): 554

http://www.klikdokter.com

09 Januari 2010

Perawatan dan Pemantauan Kondisi Transformator

Perawatan dan Pemantauan Kondisi Transformator

Perawatan dan Pemantauan Kondisi Transformator, kalo bahasa inggrisnya: "Transformer Condition Monitoring and Maintenance"...(kerenkan...?!! Tapi kita harus bangga pada bahasa sendiri...ya nggak?). Artikel ini untuk melengkapi artikel-artikel sebelumnya tentang transformator alias transformer alias trafo (terserah, mana yang anda pakai, kalo saya lebih suka menyebutnya Tr).

Dengan melakukan perawatan secara berkala dan pemantauan kondisi transformator pada saat beroperasi akan banyak keuntungan yang didapat, antara lain:
• Meningkatkan keandalan dari transformator tersebut.
• Memperpanjang masa pakai.
• Jika masa pakai lebih panjang, maka secara otomatis akan dapat menghemat biaya penggantian unit transformator.

Adapun langkah-langkah perawatan dari transformator, antara lain adalah:
• Pemeriksaan berkala kualitas minyak isolasi.
• Pemeriksaan/pengamatan berkala secara langsung (Visual Inspection)
• Pemeriksaan-pemeriksaan secara teliti (overhauls) yang terjadwal.


Gambar 1.Perawatan Transformator

Komponen-Komponen Utama Transformator

untuk lebih jelasnya anda dapat membaca artikel sebelumnya, "Komponen-Komponen Transformator", tapi saya tampilkan sedikit mengenai komponen utamanya saja, yaitu:
• On-load tap changer (OLTC)
• Bushing
• Insulator / penyekat
• Gasket
• Sistem saringan / filter minyak isolasi
• Peralatan proteksi;
– Valves atau katup-katup
– relay
– Alat-alat ukur dan indikator-indikator

Peta Potensi Terjadinya Gangguan didalam Transformator


Gambar 2. Peta Potensi Gangguan didalam Transformator

Pemeriksaan Kondisi Transformator Saat Beroperasi

Pada saat transformator beroperasi ada beberapa pemeriksaan dan analisa yang harus dilakukan, antara lain:

1. Pemeriksaan dan analisa minyak isolasi transformator, meliputi:
– Tegangan tembus (breakdown voltage)
– Analisa gas terlarut (dissolved gas analysis, DGA)
– Analisa minyak isolasi secara menyeluruh (sekali setiap 10 tahun)

• Pemeriksaan dan analisa kandungan gas terlarut (Dissolved gas analysis, DGA), untuk mencegah terjadinya:(partial) discharges, Kegagalan thermal (thermal faults), Deteriorasi / pemburukan kertas isolasi/laminasi.

• Pemeriksaan dan analisa minyak isolasi secara menyeluruh, meliputi: power factor (cf. Tan δ), kandungan air (water content), neutralisation number, interfacial tension, furfural analysis dan kandungan katalisator negatif (inhibitor content)

2. Pengamatan dan Pemeriksaan Langsung (Visual inspections)
– Kondisi fisik transformator secara menyeluruh.
– Alat-alat ukur, relay, saringan/filter dll.
– Pemeriksaan dengan menggunakan sinar infra-merah (infrared monitoring),
setiap 2 tahun.

Karakteristik Akibat Kegagalan Gas


Tabel 1. Karakteristik Akibat Kegagalan Gas

Rentang Waktu Pemeriksaan dan Analisa Minyak isolasi


Tabel 2. rentang waktu pemeriksaan minyak isolasi

Tindakan yang biasa dilakukan pada saat Pemeriksaan Teliti (Overhaul)

1. Perawatan dan pemeriksaan ringan (Minor overhaul), setiap 3 atau 6 tahun.
– on-load tap changers
– oil filtering dan vacuum treatment
– relays dan auxiliary devices.

2. Perawatan dan pemeriksaan teliti (Major overhaul)
– Secara teknis setidaknya 1 kali selama masa pakai.
– pembersihan, pengencangan kembali dan pengeringan.

3. Analisa kimia
– analisa kertas penyekat/laminasi (sekali setiap 10 tahun)

4. Pengujian listrik (Electrical Test) untuk peralatan;
– power transformer
– bushings
– Transformator ukur (measurement transformator)
– breaker capacitors

Pengujian listrik (electrical test) dilakukan setidaknya setiap 6 - 9 tahun. Pengujian yang dilakukan meliputi;
a. Doble measurements
b. PD-measurement
c. Frequency Responce Analysis, FRA
d. voltage tests

Penyebab Hubung Singkat didalam Transformator, antara lain:

• Gangguan hubung singkat antar lilitan karena rusaknya laminasi.
• Perubahan kandungan gas H2, CH4, CO, C2H4 dan C2H2

**)Kegagalan pada lilitan dapat diperbaiki dengan penggulungan ulang atau rewinding

Komponen-Komponen Transformator / Transformer / Trafo

Komponen-Komponen Transformator / Transformer / Trafo

Komponen-Komponen Transformator / Transformer / Trafo

1. Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi,magnetik yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current.

2. Kumparan Transformator
Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

3. Minyak Transformator
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada transformator.
• Sebagai bagian dari bahan isolasi, minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan
• sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam panas yang ditimbulkan,
sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan.

Minyak transformator mempunyai unsur atau senyawa hidrokarbon yang terkandung adalah senyawa hidrokarbon parafinik, senyawa hidrokarbon naftenik dan senyawa hidrokarbon aromatik. Selain ketiga senyawa tersebut, minyak transformator masih mengandung senyawa yang disebut zat aditif meskipun kandungannya sangat kecil .

4. Bushing
Hubungan antara kumparan transformator dengan jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Bushing sekaligus berfungsi sebagai penyekat/isolator antara konduktor tersebut dengan tangki transformator. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian kondisi bushing yang sering disebut center tap.

5. Tangki Konservator
Tangki Konservator berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara akibat pemanasan trafo karena arus beban. Diantara tangki dan trafo dipasangkan relai bucholzt yang akan meyerap gas produksi akibat kerusakan minyak . Untuk menjaga agar minyak tidak terkontaminasi dengan air, ujung masuk saluran udara melalui saluran pelepasan/venting dilengkapi media penyerap uap air pada udara, sering disebut dengan silica gel dan dia tidak keluar mencemari udara disekitarnya.

6. Peralatan Bantu Pendinginan Transformator
Pada inti besi dan kumparan – kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi tembaga. Maka panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, ini akan merusak isolasi, maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan tersebut transformator perlu dilengkapi dengan alat atau sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator, media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, Minyak dan Air.

Pada cara alamiah, pengaliran media sebagai akibat adanya perbedaan suhu media dan untuk mempercepat pendinginan dari media-media (minyak-udara/gas) dengan cara melengkapi transformator dengan sirip-sirip (radiator). Bila diinginkan penyaluran panas yang lebih cepat lagi, cara manual dapat dilengkapi dengan peralatan untuk mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa pompa sirkulasi minyak, udara dan air, cara ini disebut pendingin paksa (Forced).

7. Tap Changer
Kualitas operasi tenaga listrik jika tegangan nominalnya sesuai ketentuan, tapi pada saat operasi dapat saja terjadi penurunan tegangan sehingga kualitasnya menurun, untuk itu perlu alat pengatur tegangan agar tegangan selau pada kondisi terbaik, konstan dan berkelanjutan.

Untuk itu trafo dirancang sedemikian rupa sehingga perubahan tegangan pada sisi masuk/input tidak mengakibatkan perubahan tegangan pada sisi keluar/output, dengan kata lain tegangan di sisi keluar/output-nya tetap. Alat ini disebut sebagai sadapan pengatur tegangan tanpa terjadi pemutusan beban, biasa disebut On Load Tap Changer (OLTC). Pada umumnya OLTC tersambung pada sisi primer dan jumlahnya tergantung pada perancangan dan perubahan sistem tegangan pada jaringan.

8. Alat pernapasan (Dehydrating Breather)
Sebagai tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas yang timbul, maka minyak ditampung pada tangki yang sering disebut sebagai konservator. Pada konservator ini permukaan minyak diusahakan tidak boleh bersinggungan dengan udara, karena kelembaban udara yang mengandung uap air akan mengkontaminasi minyak walaupun proses pengkontaminasinya berlangsung cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut, udara yang masuk kedalam tangki konservator pada saat minyak menjadi dingin memerlukan suatu media penghisap kelembaban, yang digunakan biasanya adalah silica gel. Kebalikan jika trafo panas maka pada saat menyusut maka akan menghisap udara dari luar masuk kedalam tangki dan untuk menghindari terkontaminasi oleh kelembaban udara maka diperlukan suatu media penghisap kelembaban yang digunakan biasanya adalah silica gel, yang secara khusus dirancang untuk maksud tersebut diatas.

9. Indikator-indikator

a . Thermometer / Temperature Gauge, alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat panas dari trafo, baik panasnya kumparan primer dan sekunder juga minyak trafonya. Thermometer ini bekerja atas dasar air raksa (mercuri/Hg) yang tersambung dengan tabung pemuaian dan tersambung dengan jarum indikator derajat panas.
Beberapa thermometer dikombinasikan dengan panas dari resistor (khusus yang tersambung dengan transformator arus, yang terpasang pada salah satu fasa fasa tengah) dengan demikian penunjukan yang diperoleh adalah relatif terhadap panas sebenarnya yang terjadi.

b. Permukaan minyak / Level Gauge, alat ini berfungsi untuk penunjukan tinggi permukaan minyak yang ada pada konservator. Ada beberapa jenis penunjukan, seperti penunjukan lansung yaitu dengan cara memasang gelas penduga pada salah satu sisi konservator sehingga akan mudah mengetahui level minyak. Sedangkan jenis lain jika konservator dirancang sedemikian rupa dengan melengkapi semacam balon dari bahan elastis dan diisi dengan udara biasa dan dilengkapi dengan alat pelindung seperti pada sistem pernapasan sehingga pemuaian dan penyusutan minyak-udara yang masuk kedalam balon dalam kondisi kering dan aman.

10. Peralatan Proteksi Internal

a . Relai Bucholzt, Penggunaan relai deteksi gas (Bucholtz) pada Transformator terendam minyak yaitu untuk mengamankan transformator yang didasarkan pada gangguan Transformator seperti : arcing, partial discharge dan over heating yang umumnya menghasilkan gas. Gas-gas tersebut dikumpulkan pada ruangan relai dan akan mengerjakan kontak-kontak alarm.

Relai deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap terhadap ketidaknormalan aliran minyak yang tinggi yang timbul pada waktu transformator terjadi gangguan serius. Peralatan ini akan menggerakkan kontak trip yang pada umumnya terhubung dengan rangkaian trip Pemutus Arus dari instalasi transformator tersebut.

Ada beberapa jenis relai bucholtz yang terpasang pada transformator, Relai sejenis tapi digunakan untuk mengamankan ruang On Load Tap Changer (OLTC) dengan prinsip kerja yang sama sering disebut dengan Relai Jansen. Terdapat beberapa jenis antara lain sama seperti relai buhcoltz tetapi tidak ada kontrol gas, jenis tekanan ada yang menggunakan membran/selaput timah yang lentur sehingga bila terjadi perubahan tekanan kerena gangguan akan bekerja, disini tidak ada alarm akan tetapi langsung trip dan dengan prinsip yang sama hanya menggunakan pengaman tekanan atau saklar tekanan.

b. Jansen membran, alat ini berfungsi untuk pengaman tekanan lebih (Explosive Membrane) / Bursting Plate. Relai ini bekerja karena tekanan lebih akibat gangguan didalam transformator, karena tekanan melebihi kemampuan membran/selaput yang terpasang, maka membran akan pecah dan minyak akan keluar dari dalam transformator yang disebabkan oleh tekanan minyak

c . Relai tekanan lebih (Sudden Pressure Relay), suatu flash over atau hubung singkat yang timbul pada suatu transformator terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu tekanan lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh dekomposisi dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah relai pelepasan tekanan lebih pada trafo, maka tekanan lebih yang membahayakan tangki trafo dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak dapat dieliminasi dalam waktu beberapa millidetik, maka terjadi panas lebih pada cairan tangki dan trafo akan meledak. Peralatan pengaman harus cepat bekerja mengevakuasi tekanan tersebut.

d. Relai pengaman tangki, relai bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir pada tangki, akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi bantu seperti motor kipas, sirkulasi dan motor-motor bantu yang lain, pemanas dll.
Arus ini sebagai pengganti relai diferensial sebab sistim relai pengaman tangki biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus disisi primer dan biasanya pada trafo dengan kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator sehingga tidak terhubung ke tanah kemudian dengan menggunakan kabel pentanahan yang dilewatkan melali trafo arus dengan tingkat isolasi dan ratio yang kecil kemudian tersambung pada relai
tangki tanah dengan ratio Trafo arus antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.

e. Neutral Grounding Resistance / NGR atau Resistance Pentanahan Trafo, adalah tahanan yang dipasang antara titik netral trafo dengan pentanahan, dimana berfungsi untuk memperkecil arus gangguan. Resistance dipasang pada titik neutral trafo yang dihubungkan Y ( bintang/wye ).

NGR biasanya dipasang pada titik netral trafo 70 kV atau 20 kV, sedangkan pada titik netral trafo 150 kV dan 500 kV digrounding langsung (solid)

Nilai NGR:
Tegangan 70 kV = 40 Ohm
Tegangan 20 kV = 12 Ohm,40 Ohm, 200 Ohm dan 500 Ohm

Jenis Neutral Grounding Resistance
- Resistance Liquid (Air), yaitu bahan resistance-nya adalah air murni. Untuk memperoleh nilai Resistance yang diinginkan ditambahkan garam KOH .

- Resistance Logam, yaitu bahannya terbuat dari logam nekelin dan dibuat dalam panel dengan nilai resistance yang sudah ditentukan.

11. Peralatan Tambahan untuk Pengaman Transformator

a. Pemadam kebakaran, (biasanya untuk transformator – transformator besar ), Sistem pemadam kebakaran yang modern pada transformator saat sekarang sudah sangat diperlukan. Fungsi yang penting untuk mencegah terbakarnya trafo atau memadamkan secepat mungkin trafo jika terjadi kebakaran.

Penyebab trafo terbakar adalah karena gangguan hubung singkat pada sisi sekunder sehingga pada trafo akan mengalir arus maksimumnya. Jika proses tersebut berlangsung cukup lama dan relai tidak beroperasi. Sementara itu, tidak beroperasinya relai juga sebagai akibat salah menyetel waktu pembukaan PMT, relai rusak, dan sumber DC yang tidak ada, serta kerusakan sistim pengawatan.

Sistem pemadam kebakaran yang modern yaitu dengan sistem mengurangi minyak secara otomatis sehingga terdapat ruang yang mana secara paksa gas pemisah oksigen diudara dimasukan kedalam ruang yang sudah tidak ada minyaknya sehingga tidak ada pembakaran minyak, dan kerusakan yang lebih parah dapat dihindarkan, walaupun kondisi trafo menjadi rusak.

Proses pembuangan minyak secara grafitasi atau dengan menggunakan motor pompa DC adalah suatu kondisi yang sangat berisiko, sebab hanya menggunakan katup otomatis yang dikendalikan oleh pemicu dari saklar akibat panasnya api dan menutupnya katup otomatis pada katup pipa minyak penghubung tanki (konservator) ke dalam trafo (sebelum relai bucholz), serta adanya gas pemisah oksigen (gas nitrogen yang bertekanan tinggi) diisikan melaui pipa yang disambung pada bagian bawah trafo kemudian akan menuju keruang yang tidak terisi minyak.

b. Thermometer pengukur langsung, Thermometer pengukur langsung banyak digunakan pada instalasi tegangan tinggi/Gardu Induk , seperti pada ruang kontrol, ruang relai, ruang PLC dll. Suhu ruangan dicatat secara periodik pada formulir yang telah disiapkan dan dievaluasi sebagai bahan laporan.

c. Thermometer pengukur tidak langsung, Termometer pengukur tidak langsung banyak digunakan pada instalasi tegangan tinggi/ transformator yang berfungsi untuk mengetahui perubahan suhu minyak maupun belitan transformator. Suhu minyak dan belitan trafo dicatat secara periodik/berkala, pada formulir yang telah disiapkan dan dievaluasi sebagai laporan.

12. Relai Proteksi Transformator dan Fungsinya

Jenis relai proteksi pada trafo tenaga adalah sebagai berikut:

a. Relai arus lebih (over current relay), berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat antar fasa didalam maupun diluar daerah pengaman transformator. Juga diharapkan relai ini mempunyai sifat komplementer dengan relai beban lebih, relai ini berfungsi pula sebagai pengaman cadangan pada bagian instalasi lainnya.

b. Relai Diferensial, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap gangguan hubung singkat yang terjadi didalam daerah pengaman.

c. Relai gangguan tanah terbatas (Restricted Earth fault Relay ), relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap tanah didalam daerah pengaman transformator, khususnya untuk gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai differensial.

d. Relai arus lebih berarah, Directional Over Current Relay atau yang lebih dikenal dengan Relai arus lebih yang mempunyai arah tertentu merupakan Relai Pengaman yang bekerja karena adanya besaran arus dan tegangan yang dapat membedakan arah arus gangguan. Relai ini mempunyai 2 buah parameter ukur yaitu tegangan dan arus yang masuk ke dalam relai untuk membedakan arah arus ke depan atau arah arus ke belakang, pada pentanahan titik netral trafo dengan menggunakan tahanan. Relai ini dipasang pada penyulang 20 KV.

Bekerjanya relai ini berdasarkan adanya sumber arus dari ZCT (Zero Current Transformer) dan sumber tegangan dari PT (Potential Transformers). Sumber tegangan PT umumnya menggunakan rangkaian Open-Delta, tetapi tidak menutup kemungkinan ada yang menggunakan koneksi langsung 3 Phasa. Relai ini terpasang pada jaringan tegangan tinggi, tegangan menengah, juga pada pengaman transformator tenaga, dan berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik akibat adanya gangguan phasa-phasa maupun Phasa ke tanah. Untuk membedakan arah tersebut maka salah satu phasa dari arus harus dibandingakan dengan Tegangan pada phasa yang lain.

e. Relay connections, adalah sudut perbedaan antara arus dengan tegangan masukan relai pada power faktor satu. Relai maximum torque angle adalah perbedaan sudut antara arus dengan tegangan pada relai yang menghasilkan torsi maksimum.

f. Relai gangguan tanah, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator jika terjadi gangguan hubung tanah didalam dan diluar daerah pengaman transformator. Relai arah hubung tanah memerlukan operating signal dan polarising signal. Operating signal diperoleh dari arus residual melalui rangkaian trafo arus penghantar (Iop = 3Io) sedangkan polarising signal diperoleh dari tegangan residual. Tegangan residual dapat diperoleh dari rangkaian sekunder open delta trafo tegangan.

g. Relai tangki tanah, relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator terhadap hubung singkat antara kumparan fasa dengan tangki transformator dan transformator yang titik netralnya ditanahkan. Relai bekerja sebagai pengaman jika terjadi arus mengalir dari tangki akibat gangguan fasa ke tangki atau dari instalasi Bantu seperti motor kipas, sirkulasi dan motor-motor bantu, pemanas dll.
Pengaman arus ini sebagai pengganti relai diferensial, sebab sistim relai pengaman tangki biasanya dipasang pada trafo yang tidak dilengkapi trafo arus disisi primer dan biasanya pada trafo dengan kapasitas kecil. Trafo dipasang diatas isolator sehingga tidak terhubung ke tanah kemudian dengan menggunakan kabel pentanahan yang dilewatkan melalui trafo arus dengan tingkat isolasi dan ratio yang kecil, kemudian tersambung pada relai tangki tanah dengan ratio Trafo Arus(CT) antara 300 s/d 500 dengan sisi sekunder hanya 1 Amp.

13. Announciator Sistem Instalasi Tegangan Tinggi

Announciator adalah indikator kejadian pada saat terjadi ketidaknormalan pada sistem instalasi tegangan tinggi, baik secara individu maupun secara bersama. Announciator terjadi bersamaan dengan relai yang bekerja akibat jika terjadi ketidaknormalan pada peralatan tersebut. Annunciator biasanya berbentuk petunjuk tulisan yang pada kondisi normal tidak ada penunjukan, bila terjadi ketidaknormalan maka lampu didalam indikator tersebut menyala sesuai dengan kondisi sistem pada saat tersebut. Kumpulan indikator-indikator tersebut biasanya disebut sebagai announciator.

Announciator yang terlengkap pada saat sekarang adalah pada instalasi gardu induk SF6, sebab pada system GIS banyak sekali kondisi yang perlu di pantau seperti tekanan gas, kelembaban gas SF6 disetiap kompartemen, posisi kontak PMT, PMS baik PMS line, PMS Rel maupun PMS tanah dll. Untuk itu pembahasan tentang annunciator akan diambil dari sistem annunciatornya gardu induk SF6. seperti. Annunciator pada bay penghantar (SUTT maupun SKTT), Transformator dan Koppel.

berikut jenis-jenis alarm: