Search

19 November 2009

Merawat Motor 4 Tak, Simpel dan Mudah

Merawat Motor 4 Tak, Simpel dan Mudah

Sebenarnya merawat motor tidak rumit dan semahal yang dibayangkan sebagian orang. Pemeliharaan dan service rutin sudah tentu dibutuhkan. Buat para bikers penunggang 4 tak yang ingin motornya selalu tampil prima, ada beberapa jenis perawatan rutin yang dapat kita kerjakan sendiri dirumah. Selain hemat, juga nggak mesti sering-sering mampir kebengkel. Berikut tipsnya :

1. Cek oli mesin
Motor 4 tak memerlukan kondisi oli mesin yang lebih intens daripada jenis motor 2 tak. Hal ini dikarenakan hampir semua komponen penggerak di blok mesin terendam oli. Kurangnya kekentalan apalagi volumenya didalam mesin dapat menyebabkan keausan. Buntutnya mesin bisa rontok akibat pelumasan yang tidak sempurna. Kekentalan dan volume oli dapat kita periksa dengan membuka tutup oli mesin dan melihat indikatornya dibatang tutup. Ganti oli mesin maksimal jika jarak tempuh mencapai 3000 km.

2. Cek busi
Busi sangat vital bagi mesin motor. Komponen ini yang memicu nyala mesin. Perhatikan warna kepala busi, bersihkan dengan amplas halus kalau udah kecoklatan atau ada karat. Seandainya masih layak pakai, dapat dipergunakan kembali. Jika ada lengket kaya bekas oli, segera bersihkan bonggol tutup busi dengan lap kering. Sebaiknya busi diganti kalau sudah mencapai 12 ribu km. Perhatikan juga keadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi, bila udah uzur terlihat ada retak-retak dan keras, sebaiknya segera diganti.



3. Cek Filter Karburator
Ada 2 jenis filter karburator, model basah dan kering. Model filter basah dibersihkan dengan menggunakan bensin lalu dilumasi oli setelahnya. Biasanya motor keluaran tahun 1990 s/d 2000-an, menggunakan model filter basah. Sedang tahun 2000 ke atas, biasanya menggunakan tipe kering. Cara perawatannya cukup mudah, yaitu tinggal disemprot dengan kompresor. Filter model ini diganti paling telat 25 ribu km dan tidak boleh terkena oli atau minyak. Filter oli pun harus diperhatikan. Motor tahun 90-an tidak menggunakan filter oli, tetapi untuk jenis motor tahun 2000 ke atas, menggunakan filter oli dan wajib diganti setiap kurang lebih 10 ribu km.

4. Cek Setelan Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai terlalu kendor atau terlalu kencang. Bila rantainya kendor, cukup disetel. Tapi kalau kering, cukup diolesi dengan oli khusus rantai (chain lube). Biasanya, rantai harus diganti kalau sudah mencapai 25 ribu hingga 35 ribu km. Jangan lupa memeriksa kondisi gir. Jika sudah terlihat tajam, lekas ganti, karena bisa bikin rantai copot bahkan putus mendadak.
Tapi kalau yang kita pakai jenis motor Matic semisal Yamaha Mio atau Honda Vario yang menggunakan V/Belt, rantainya tidak dapat disetel dan wajib diganti setiap 25 ribu km. Bila rantai dan gir sudah beres, sekalian periksa kampas rem depan dan belakang, ganti bila sudah terlihat menipis.

5. Membersihkan Karburator
Bersihkan bagian pilot dan main jet motor. Untuk menyetel angin motor tipe manual (buatan tahun 90 hingga 2000-an), tutup baut setelan angin sampai pol lalu buka pelan-pelan berlawanan arah jarum jam, maksimal 1/2 putaran. Untuk tipe Vakum, yaitu motor keluaran 2000 ke atas juga sama yaitu dengan membersihkan pilot dan main jet. Maksimal putarannya 2 ½ berlawanan arah jarum jam. Untuk penyetelan klep motor dapat dilakukan setiap 12 ribu hingga 18 ribu km.



6. Cek Kondisi Aki
Accu atau aki juga ada 2 jenis, kering dan basah. Motor-motor buatan tahun 2000 ke atas, umumnya telah menggunakan jenis aki kering yang tak memerlukan perawatan khusus. Tapi setiap tiga tahun, maksimal, kudu ganti. Sedangkan motor yang menggunakan aki basah, lakukan cek air aki setiap 10 ribu km. Bila air akinya kering, segera diisi. Ciri-ciri aki basah yang kondisi sudah lemah adalah motor tidak kuat starter. Nggak usah maksa motor menyala dengan cara didorong karena dapat merusak gigi transmisi.

7. Panaskan Mesin Motor
Selalu panaskan mesin sebelum dijalankan. Hal ini amat dianjurkan agar sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Nggak usah lama-lama, cukup 1-2 menit saja. Kalau kelamaan bisa-bisa pipa knalpot menguning.

8. Gunakan Sparepart (Suku Cadang) Asli
Memang, suku cadang asli sedikit lebih mahal. Namun lebih tahan lama dan kualitasnya pun terjamin di banding yang palsu.

Selain beberapa hal di atas, penting juga untuk selalu memeriksa tekanan ban. Ban yang terlalu keras atau kurang angin bisa mengakibatkan kembang ban menjadi rusak.

Jika rutin mengerjakan pemeriksaan dan perawatan tadi, dijamin motor kita berumur panjang dan ngga ngerepotin dan selalu siap tempur...

sumber :http://www.roda-dua.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ya,silakan
tolong masukan dari sobat2 smua